Efektifitas Pendidikan Kesehatan dengan Metode Ekspositori tentang Meal Planning terhadap Pola Makan Pasien DM Tipe 2
DOI:
https://doi.org/10.26699/jnk.v5i3.ART.p257-262Keywords:
Metode Ekspositori, Meal Planning, DM Tipe II, Pola MakanAbstract
Penderita Diabetes Mellitus (DM)Â memiliki resiko komplikasi dan terjadi kematian. Namun pengelolaan penderita DM tipe II belum dilaksanakan secara optimal dan terpadu. Pendidikan kesehatan metode ekspositori terdiri dari tiga tahap yaitu penjelasan materi, tanya jawab dan penugasan tentang meal planning dapat diupayakan untuk mengatasi kasus DM dari pola makannya . Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan metode ekspositori tentang meal planning terhadap pola makan penderita DM tipe II. Desain penelitian menggunakan quasy experiment dengan non equivalent control group design. Populasi penderita DM Tipe II sejumlah 210 orang. Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dengan jumlah masing-masing 20 orang Pengumpulan data dilakukan di wilayah Puskesmas Boro Kecamatan Selorejo dengan mengidentifikasi responden dan memberikan questioner kepatuhan. Data dianalisis dengan menggunakan Wilcoxon signed rank tes. Hasil penelitian pada kelompok perlakuan menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode ekspositori tentang meal planning pada pasien DM Tipe 2 dengan p- value 0,000. Hasil uji Mann Whitney didapatkan hasil ada perbedaan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol dengan p-value sebesar = 0,000. Metode ekspositori tentang meal planning berpengaruh terhadap pola makan penderita DM tipe II. Tenaga kesehatan dianjurkan untuk meningkatkan kegiatan pendidikan kesehatan metode ekspositori kepada penderita DM tipe II untuk memperbaiki pola makannya.References
Anisa, P. 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25-60 Bulan Di Kelurahan Kalibaru Depok Tahun 2012 (Skripsi). Depok: FKM UI.
Astari, L. D. A. Nasoetion, dan Dwiriani C. M. 2005. Hubungan Karakteristik Keluarga, Pola Pengasuhan, Dan Kejadian Stunting Anak Usia 6-12 Bulan. Media gizi keluarga. Diakses pada 2 Oktober 2016 dari www.repository.ipb.ac.id
Fitri. 2012. Berat Lahir Sebagai Faktor Dominan Terjadinya Stunting Pada Balita (12-59 Bulan) di Sumatera (Analisis Data Riskesdas 2010) (Thesis). Depok : FKM UI
Hermina & Prihatini. 2011. Gambaran Keragaman Makanan Dan Sumbangan Terhadap Konsumsi Energi Protein Pada Baduta Pendek Di Indonesia. Jurnal badan litbangkes, Kemenkes RI.39:62-73.
http://www.lifestyle.okezone.com/read/2015/01/23/481/1096366/indonesia-peringkat-lima-besar-anak-penderita-stunting, diakses pada tanggal 6 Oktober 2016 pukul 21.05 WIB
Lestari, Margawati & Rahfiludin. 2014. Faktor Risiko Stunting Pada Anak Umur 6-24 bulan di kecamatan Penanggalan kota Subulussalam provinsi Aceh. Jurnal Gizi Indonesia (ISSN : 1858-4942).
Masithah, T., Soekirman, & Martianto. 2005. Hubungan Pola Asuh Makan dan Kesehatan Dengan Status Gizi Anak Batita Di Desa Mulya Harja. Media gizi keluarga. Diakses 2 Oktober 2016 dari www.repository.ipb.ac.id
Neldawati. 2006. Hubungan Pola Pemberian Makanan Pada Anak Dan Karakteristik Lain Dengan Status Gizi Balita 6-59 Bulan Di Laboratorium Gizi Masyarakat Puslitbang Gizi Dan Makanan (P3GM) (Analisa Data Sekunder Dan Balita Gizi Buruk Tahun 2005) (Skripsi). Depok. FKM UI.
Oktavia, R. 2011. Hubungan Pengetahuan Sikap Dan Perilaku Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif dengan Status Gizi Baduta di Puskesmas Biaro Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam Tahun 2011 (Skripsi). Depok: FKM UI.
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2012. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Pusat Data dan Informasi. 2016. Situasi Balita Pendek. Kementrian Kesehatan RI. Diakses pada 2 Oktober 2016 dari http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/situasi-balita-pendek-2016.pdf
Ramli, et al 2009.†Prevalence and Risk Factors For Stunting And Severe Stunting Among Under-Fives In North Maluku Province Of Indonesia “. BMC Pediatrics 9: 64. Diakses pada 2 Juni 2017 dari www.biomedcentral.com
Sihadi & Djaiman, S., P., H. 2011. Peran Kontekstual Terhadap Kejadian Balita Pendek di Indonesia. Peneliti pusat teknologi intervensi kesehatan masyarakat, badan litbang kesehatan. Kemenkes RI.
Yimer, G. 2000. Malnutrition among children in shouthern ethiopia: levels and risk factorsâ€. Ethiop. J. Health Dev, 14(3): 283-292. Diakses pada 2 Juni 2017 dari www. Ejhd.ui.no
Zahrani, Y. 2009. Hubungan Status KADARZI dengan Status Gizi Balita 12-59 Bulan di provinsi DI Yogyakarta dan NTT (Skripsi). Depok: FKM UI.