Faktor Penyebab Anak Stunting Usia 25-60 Bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar

Authors

  • Sri Mugianti Poltekkes Kemenkes Malang
  • Arif Mulyadi Poltekkes Kemenkes Malang
  • Agus Khoirul Anam Poltekkes Kemenkes Malang
  • Zian Lukluin Najah Poltekkes Kemenkes Malang

DOI:

https://doi.org/10.26699/jnk.v5i3.ART.p268-278

Keywords:

Stunting, Faktor, Penyebab, Anak

Abstract

Stunting merupakan isu baru yang menjadi sorotan WHO untuk segera dituntaskan karena mempengaruhi fisik dan fungsional tubuh serta meningkatnya angka kesakitan anak. Stunting dapat dituntaskan bila faktor penyebab stuting disetiap wilayah dapat dikendalikan. Tujuan penelitian menggambarkan faktor penyebab stunting pada anak stunting usia 25-60 bulan. Desain penelitian menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini menggunakan teknik quota sampling dengan besar sampel yang diambil 31 anak. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara berdasarkan kuesioner dan lembar food recall 24 jam. Waktu pengumpulan data dilakukan pada 17-22 April 2017. Hasil penelitian ini menunjukkan faktor penyebab stunting yaitu asupan energi rendah (93,5%), penyakit infeksi (80,6%), jenis kelamin laki-laki (64,5%), pendidikan ibu rendah (48,4%), asupan protein rendah (45,2%), Tidak Asi Ekslusif (32,3%), pendidikan ayah rendah (32,3%) dan ibu bekerja (29%). Faktor tersebut disebabkan oleh kurangnya pengetahuan keluarga tentang pemenuhan gizi dan terdapat orangtua dengan pendidikan rendah yang diperlukan lintas sektor dalam penanganannya. Rekomendasi untuk petugas kesehatan UPTD Kesehatan Kecamatan Sukorejo yaitu melakukan penyuluhan tentang keluarga sadar gizi dan pemberian makanan tambahan selama 3 bulan pada balita dengan asupan energi dan protein rendah serta bekerjasama dengan dinas pendidikan kota Blitar dalam sosialisasi wajib belajar 12 tahun.

References

Almatsier. 2001. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Anisa, P. 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25-60 Bulan Di Kelurahan Kalibaru Depok Tahun 2012 (Skripsi). Depok: FKM UI.

Astari, L. D. A. Nasoetion, dan Dwiriani C. M. 2005. Hubungan Karakteristik Keluarga, Pola Pengasuhan, Dan Kejadian Stunting Anak Usia 6-12 Bulan. Media gizi keluarga. Diakses pada 2 Oktober 2016 dari www.repository.ipb.ac.id

Fitri. 2012. Berat Lahir Sebagai Faktor Dominan Terjadinya Stunting Pada Balita (12-59 Bulan) di Sumatera (Analisis Data Riskesdas 2010) (Thesis). Depok : FKM UI

Hermina & Prihatini. 2011. Gambaran Keragaman Makanan Dan Sumbangan Terhadap Konsumsi Energi Protein Pada Baduta Pendek Di Indonesia. Jurnal badan litbangkes, Kemenkes RI.39:62-73.

http://www.lifestyle.okezone.com/read/2015/01/23/481/1096366/indonesia-peringkat-lima-besar-anak-penderita-stunting, diakses pada tanggal 6 Oktober 2016 pukul 21.05 WIB

Lestari, Margawati & Rahfiludin. 2014. Faktor Risiko Stunting Pada Anak Umur 6-24 bulan di kecamatan Penanggalan kota Subulussalam provinsi Aceh. Jurnal Gizi Indonesia (ISSN : 1858-4942).

Masithah, T., Soekirman, & Martianto. 2005. Hubungan Pola Asuh Makan dan Kesehatan Dengan Status Gizi Anak Batita Di Desa Mulya Harja. Media gizi keluarga. Diakses 2 Oktober 2016 dari www.repository.ipb.ac.id

Millennium Challenge Account-Indonesia. 2015. Stunting dan Masa Depan Indonesia.

Neldawati. 2006. Hubungan Pola Pemberian Makanan Pada Anak Dan Karakteristik Lain Dengan Status Gizi Balita 6-59 Bulan Di Laboratorium Gizi Masyarakat Puslitbang Gizi Dan Makanan (P3GM) (Analisa Data Sekunder Dan Balita Gizi Buruk Tahun 2005) (Skripsi). Depok. FKM UI.

Oktavia, R. 2011. Hubungan Pengetahuan Sikap Dan Perilaku Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif dengan Status Gizi Baduta di Puskesmas Biaro Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam Tahun 2011 (Skripsi). Depok: FKM UI.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2012. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Pusat Data dan Informasi. 2016. Situasi Balita Pendek. Kementrian Kesehatan RI. Diakses pada 2 Oktober 2016 dari http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/situasi-balita-pendek-2016.pdf

Ramli, et al 2009.†Prevalence and Risk Factors For Stunting And Severe Stunting Among Under-Fives In North Maluku Province Of Indonesia “. BMC Pediatrics 9: 64. Diakses pada 2 Juni 2017 dari www.biomedcentral.com

Sihadi & Djaiman, S., P., H. 2011. Peran Kontekstual Terhadap Kejadian Balita Pendek di Indonesia. Peneliti pusat teknologi intervensi kesehatan masyarakat, badan litbang kesehatan. Kemenkes RI.

Soetjiningsih.1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta:EGC.

Yimer, G. 2000. Malnutrition among children in shouthern ethiopia: levels and risk factorsâ€. Ethiop. J. Health Dev, 14(3): 283-292. Diakses pada 2 Juni 2017 dari www. Ejhd.ui.no

Zahrani, Y. 2009. Hubungan Status KADARZI dengan Status Gizi Balita 12-59 Bulan di provinsi DI Yogyakarta dan NTT (Skripsi). Depok: FKM UI.

Downloads

Published

28-12-2018

How to Cite

Mugianti, S., Mulyadi, A., Anam, A. K., & Najah, Z. L. (2018). Faktor Penyebab Anak Stunting Usia 25-60 Bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 5(3), 268–278. https://doi.org/10.26699/jnk.v5i3.ART.p268-278

Issue

Section

Article

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>