Perbedaan Pemberian MP-ASI Menu Tunggal dan 4 (Empat) Kwadran terhadap Status Pertumbuhan Anak

Authors

  • Annif Munjidah Prodi Kebidanan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • Esty Puji Rahayu Prodi Kebidanan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26699/jnk.v7i1.ART.p059-064

Keywords:

Status Pertumbuhan, Menu, MP-ASI

Abstract

Upaya menciptakan sumber daya manusia yang baik dan berkualitas dimulai sejak kehamilan sampai setelah kelahiran. Periode emas pada anak dapat diwujudkan apabila masa ini anak memperoleh asupan gizi yang sesuai dan optimal. Namun sayangnya masih banyak masalah gizi dialami oleh golongan anak bawah lima tahun (balita) dan anak bawah dua tahun (baduta) ini, sehingga golongan ini disebut juga dengan golongan rawan gizi. Rekomendasi IDAI tentang praktik pemberian makan berbasis bukti pada bayi dan balita di Indonesia menyebutkan bahwa MP-ASI yang terbaik adalah menu lengkap/seimbang dengan tetap memberikan ASI, namun dalam praktiknya di Kelurahan Wonokromo Surabaya masih didapatkan orang tua yang memberikan anaknya MP-ASI menu tunggal berupa pure buah dan bubur tepung beras. Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan MP-ASI menu tunggal dan 4 (empat) kwadran terhadap status pertumbuhan anak. Desain penelitian ini analitik cross sectional. Populasi adalah seluruh bayi yang berusia 6-12 bulan di Kelurahan Wonokromo sebesar 94 bayi. Sampel diambil menggunakan simple random sampling. Jumlah sampel 74 bayi. Pengumpulan data secara langsung menggunakan lembar kuisioner dan secara tidak langsung menggunakan kartu menuju sehat (KMS) Hasil uji statistik menunjukkan nilai p= 0,003 maka p < 0,05 berarti ada perbedaan antara MP-ASI menu tunggal dan menu 4 (empat) kwadran terhadap status pertumbuhan anak. Berdasarkan hal tersebut diharapkan anak mendapatkan menu lengkap atau 4 (empat) kwadran sejak pertama kali mendapatkan MP-ASI yakni saat berusia 6 bulan.

 

Efforts to create good and quality human resources begin from pregnancy until after birth. The golden period in children can be realized if this time the child gets an appropriate and optimal nutritional intake. But unfortunately there are still many nutritional problems experienced by the group of children under five years old (toddlers) and children under two years (baduta), so this group is also called the vulnerable nutrition group. The practice of giving MP-ASI in a diverse society, MP-ASI with a single menu, and a combined menu containing 4 (four) quadrants. In the MP-ASI single menu mother gives MP-ASI with content of one or 2 types of food. While the 4 (four) quadrant menu contains carbohydrates, minerals and vitamins, protein and fat. This research is to find out the differences of MP-ASI single menu and 4 (four) quadrants on the growth status of children. The design of this research was comparative analytic cross sectional The population was all infants aged 6-12 months in the Wonokromo village of 94 babies. Samples were taken using simple random sampling. The number of samples was 74 babies. Direct data collection using questionnaire sheets and indirectly using cards to health (KMS). Statistical test results show the value of p = 0,003 then p <0.05, its meaning that there is a difference between the MP-ASI single menu menu and 4 (four) quadrants to the child's growth status. Based on this, children are expected to get a complete menu or 4 (four) quadrants since first getting MP-ASI ie at the age of 6 months.

References

Andarina Dewi dkk. (2006). Hubungan Konsumsi Protein Hewani dan zat besi dengan kadar hemoglobin balita usia 13-36 bulan. http://skp.unair.ac.id/repository/jurnal_pdf/jurnal_1992.pdf. Akses : 22 Januari 2020 pukul 10.55 WIB

Almatsier, S. (2011) Prinsip Dasar Ilmu Gizi Edisi 6. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Arisman, MB. (2013). Buku Ajar Ilmu Gizi: Gizi dalam daur kehidupan Edisi 2. Jakarta: EGC.

Depkes RI. (2010). Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI. Lokal Departemen Kesehatan dan kesejahteraan Sosial RI. Jakarta

Handindita Meta. (2016). Mommyclopedia: Panduan lengkap merawat bayi 0-12 bulan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Handindita Meta. (2019). Mommyclopedia: tanya jawab tentang nutrisi di 1000 hari pertama kehidupan anak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

IDAI. (2011). Masalah makan pada balita. Penelitian Pendahuluan. Sjarif dR. UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik. (unpublished)

IDAI. (2012). Rekomendasi Asuhan Nutrisi Pediatrik. Jakarta: Badan Penerbit IDAI

IDAI. (2012). UKK Nutrisi Dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta: Badan Penerbit IDAI

IDAI. (2014). Pendekatan Diagnosis dan Tata Laksana Masalah Makan Pada Batita di Indonesia. Unit Kerja Koordinasi Nutrisi Dan Penyakit Metabolik. Jakarta: Badan Penerbit IDAI

IDAI. (2015). Rekomendasi Praktik Pemberian Makan Berbasis Bukti Pada Bayi dan Balita Di Indonesia Untuk Mencegah Malnutrisi. Unit Kerja Koordinasi Dan Penyakit Metabolik IDAI. Jakarta: Badan Penerbit IDAI

Indiarti, MT. (2014). A to Z the golden age. Yogyakarta: Andi

Indiarti, MT. (2015). ASI susu Formula dan makanan bayi. Yogyakarta: Elmatera Publishing.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2018

Rosalinna dkk. (2019). Pengaruh penerapan booklet menu seimbang dengan kenaikan berat badan pada bayi usia 6-12 bulan. Dipublikasikan pada Jurnal Nasional Kebidanan dan Kesehatan Tradisional Poletekes Kemenkes Surakarta. Vol 4. No 1 2019. http://www.jurnalbidankestrad.com/index.php/jkk/article/view/94/86 akses 22 Januari pukul: 13.15 WIB

Supariasa, I., Bakri, B., Fajar.I. (2010). Penilaian status gizi. Jakarta: EGC

WHO. (2003). Global Strategy for Infant and Young Child Feeding. Model chapter for textbooks for medical student and allied health profesionals.Geneva

WHO. (2003). Guiding principles for complementary feeding of breastfed child.

Downloads

Published

05-04-2020

How to Cite

Munjidah, A., & Rahayu, E. P. (2020). Perbedaan Pemberian MP-ASI Menu Tunggal dan 4 (Empat) Kwadran terhadap Status Pertumbuhan Anak. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 7(1), 059–064. https://doi.org/10.26699/jnk.v7i1.ART.p059-064

Issue

Section

Article