Quality Nursing Work Life Dan Burnout Syndrome Pada Perawat
DOI:
https://doi.org/10.26699/jnk.v7i1.ART.p123-129Keywords:
Quality Nursing Work Life, Burnout syndrome, PerawatAbstract
Salah satu SDM (Sumber Daya Manusia) di RS yang mempunyai waktu bersama pasien paling lama adalah perawat. Pada pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas diperlukan suatau kinerja yang baik. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi kinerja, salah satunya adalah quality nursing work life (QNWL). Perawat dengan beban kerja yang tinggi dan desain kerja yang monoton rentan mengalami burnout syndrome (stres kerja). Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui hubungan QNWL dengan burnout syndrome. Korelasional dan crosssectional menjadi desain dan pendekatan dalam studi ini. QNWL merupakan variabel independen dan burnout syndrome variabel dependennya. Data diperoleh melalui kuesioner. Besar sampel sejumlah 30 responden yang diperoleh secara purposive sampling. Analisa data dilakukan dengan Spearman Rank Test dengan p value 0,009 dan coefisien correlation -0,56 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan dengan tingkatan sedang antara QNWL dengan kejadian burnout syndrome dengan arah hubungan negatif, artinya semakin baik QNWL maka semakin meminimalkan burnout syndrome. Salah satu faktor yang mempengaruhi QNWL adalah lingkungan kerja yang kondusif, oleh karena itu diharapkan kepada perawat untuk dapat menjalin kerjasama yang baik antar tim agar tercipta suasana kerja yang harmonis dan lingkungan kerja yang harmonis, dengan demikian maka akan menurunkan kejadian burnout pada perawat.
Â
One of the HR (Human Resources) in a hospital that has the longest time with patients is a nurse. In the provision of quality nursing care required a good performance. There are several things that affect performance, one of which is quality nursing work life (QNWL). Nurses with high workloads and monotonous work designs are prone to experiencing burnout syndrome (work stress). This study aims to determine the relationship of QNWL with burnout syndrome. Correlational and cross sectional design was used in this study. QNWL is an independent variable and burnout syndrome is the dependent variable. Data obtained through a questionnaire. The sample size of 30 respondents obtained by purposive sampling. Data analysis was performed with the Spearman Rank Test with p value 0.009 and the correlation coefficient of -0.56 which showed that there was a moderate level of correlation between QNWL and the incidence of burnout syndrome with the direction of the negative relationship, meaning that the better QNWL, the more minimizing burnout syndrome. One of the factors that influence QNWL is a conducive work environment, therefore it is expected that nurses will be able to establish good cooperation between teams in order to create a harmonious work atmosphere and a harmonious work environment, thereby reducing the incidence of burnout to nurse
References
Almalki, et all. (2012). The Relationship Between Quality of Work Life and Turnover Intention of Primary Healt Care Nurses in Saudi Arabia. BMC Healt Service Research.
Andriani, S. (2009). Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Magelang. Jurnal Kesehatan. Volume 2 No 1. Hal 71-79.
Anggoro, Adi. (2006). Hubungan Komponen Quality ofnursing work life dengan Produktivitas Perawat Ruang Rawat Inap RSU Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia. Tesis. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Azizah, A., Widayati, D., Rachmania D. 2017. Discharge Planning Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Keperawatan. Jurnal Of Ners Community. Volume 08, Nomor 01, Juni 2017. Hal. 53-63
Cascio, Wayne. (2003). Managing Human Resources : Productivity, Quality ofnursing work life, Profit (6th ed.) New York: McGraw-Hill.
Husnawati, A. 2006. Analisis Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen Dan Kepuasan Kerja Sebagai Intervening Variabel (Studi Pada Perum Pegadaian Kanwil Vi Semarang). Tesis. Semarang: Fakultas Ekonomi Undip.
Hutami, Widia. (2010). Analisis Faktor-faktor yang berhubungan dengan Intention to Stay Perawat Pelaksanan Rumah Sakit Karya Bhakti Bogor. Skripsi. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Kheradmand, E, et all. (2010). The Relation Between Qualityof Work Life and Job Performance. Middle-East Journal of Scientific Research , 317-323.
Mortazavi, S, et all.(2012).The Role of Psychological Capital on Quality ofnursing work life and Organization Performance. Interdisiplinary Journal of Contemporary Research in Business.Vol. 4.No.2.
Racmania, D.,Widayati, D.(2019). Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Brand Image Rumah Sakit. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah edisi khusu 2019. Hal : 117-124.
Sirgy M. J,et all. (2001). A New Measure of Quality Work Life (QWL) Based on Need Satisfaction and Spillover Theories. SocialIndicator Research.
Sukmawati, A., et all. (2013). Analisis Penunjang Keputusan Penerapan Quality ofnursing work life dalam Meningkatkan Motivasi Karyawan. Bandung : Departemen Manajemen FEB IPB.
Usman, Jaelani. (2009). Pengaruh Quality ofnursing work life Terhadap Semangat Kerja di Pertamina Eksplorasi dan Produksi Rantau. Tesis. Jakarta : Program Pascasarjana Universitas Terbuka