Pengaruh Modul Skin Personal Hygiene terhadap Sikap dalam pencegahan Skabies
DOI:
https://doi.org/10.26699/jnk.v6i1.ART.p077-083Keywords:
Modul, Skin Personal Hygiene, SikapAbstract
Pondok pesantren adalah tempat pendidikan Islam, dimana santri tinggal bersama dengan santri lainnya, sehingga beresiko mudah tertular berbagai penyakit, seperti skabies. Skabies sering diabaikan karena tidak mengancam jiwa sehingga prioritas penanganannya rendah. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh modul skin personal hygiene sebagai media pendi- dikan kesehatan pada sikap santri dalam mencegah terjadinya skabies di pondok pesantren Roudhotul Muta’alimin Muta’alimat Jabon Sidoarjo. Pra experiment (one group pre-post test) merupakan desain yang digunakan dalam penelitian ini. Seluruh santri yang tinggal di pondok pesantren Roudhotul Muta’alimin Muta’alimat Jabon Sidoarjo sebagai populasi, sebe- sar 72 orang, sampel berjumlah 60 orang dengan menggunakan simple ran- dom sampling. Instrumen penelitian berupa modul skin personal hygiene dan kuisioner. Wilcoxon Signed Ranks Test digunakan dalam menganalisa data. Berdasarkan hasil penelitian bahwa sikap responden setelah intervensi berupa pendidikan kesehatan dengan menggunakan modul diperoleh adanya perubahan sikap menjadi lebih baik, dengan hasil analisa signifikan yaitu nilai p =0,000. Pendidikan kesehatan dengan menggunakan modul skin per- sonal hygiene berdampak positif dalam perubahan sikap santri di Roudhotul Muta’alimin Muta’alimat Jabon Sidoarjo. Perlu diterapkan sikap menjaga kesehatan dan kebersihan kulit dalam mencegah penyakit skabies.
Â
Islamic boarding schools are places of Islamic education, where santri live together with other santri, so they are at risk of easily contracting various diseases, such as scabies. Scabies is often overlooked because it is not life threatening so the priority for handling it is low. The purpose of this study was to identify the effect of the skin personal hygiene module as a health education media on the attitude of students in preventing the occurrence of scabies in the Islamic boarding school Roudhotul Muta’alimin Muta’alimat Jabon Sidoarjo. Pre-experiment (one group pre-post test) is the design used in this study. All students who live in the Islamic boarding school Roudhotul Muta’alimin Muta’alimat Jabon Sidoarjo as a popula- tion, amounting to 72 people, a sample of 60 people using simple random sampling. The research instrument was a skin personal hygiene module and questionnaire. The Wilcoxon Signed Ranks Test is used in analyzing data. Based on the results of the study that the attitude of the respondents after the intervention in the form of health education using modules ob- tained a change in attitudes to be better, with the results of a significant analysis of the value p = 0,000. Health education by using the skin per- sonal hygiene module had a positive impact on the change in attitudes of santri at Roudhotul Muta’alimin Muta’alimat Jabon Sidoarjo. Attitudes need to be taken to maintain skin health and cleanliness in preventing scabies.
References
Arifah, S. (2010). Pengaruh pendidikan kesehatan dengan modul dan media visual terhadap pengetahuan dan sikap wanita dalam menghadapi menopause. Http://pasca.uns.ac.id/?p=653. Diakses tanggal 10 Oktober 2018.
Azizah, N.N. (2013). Hubungan antara Kebersihan Diri dan Lama Tinggal Dengan Kejadian Penyakit Skabies di Pondok Pesantren Al-Hamdulillah Rembang. Skripsi : UMS.
Baur B.,; Sarkar J.,; Manna N.,;& Bandyopadhyay L. (2013). The Pattern of Dermatological Disorders among Patients Attending the Skin O.P.D of A Tertiary Care Hospital in Kolkata, India. Journal of Dental and Medical Sciences 3, 1-6.
Baker F. (2014). Scabies management. Paediatri Child Health. 6:775-7.
Chosidow O. (2011). Nature of the Infection. The New England Journal of Medicine.
Golant AK, and Levitt JO. (2012). Scabies: a review of diagnosis and management based on mite biology. Pediatric Rev.2012;33;e1-e12.
Harahap Marwali. (2008). Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta: Hipokrates.
Hilma, U dan Ghazali, L. (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian skabies di pondok pesantren mlangi nogotirto gamping sleman yogyakarta. Jkki,6(3), 148-157.
Kuspriyanto. (2009). Pengaruh sanitasi dan higiene perorangan terhadap penyakit kulit. Surabaya: PPs Universitas Airlangga.
Lassa S, M. J.,; Campbell.,;& C. E. Bennett. (2011). Epidemiology of scabies prevalence in the U.K. from general practice records., Br. J. Dermatol vol. 164, no. 6, pp. 1329–1334.
Loetfia. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Integumen. Jakarta :EGC
Marisa N. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Gizi Melalui komik Gizi Seimbang terhadap Pengetahuan dan Sikap pada Siswa SDN Bendungan di Semarang. 3(4): 925-932.
Notoatmojo. (2012). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rieneka Cipta.
Potter Patricia A, dan Perry Anne G, (2012). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :Konsep, Proses, dan Praktik edisi 7 vol. 1. EGC.
Rathore p dan Sungkar S. (2014). Prevalence & Risk Factors for Scabies among OPD Population of Tertiary Care Hospital Praveen Rathore Praveer Saxena Global Reseach Analysis, 2(11), 189-190.
Shelley FW,; Currie BJ. (2007). Problems in diagnosing scabies, a global disease in human and animal populations CMR.268-79
Suiraoka IP dan Supariasa IDN. (2012). Media Pendidikan Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Susilo, S. (2011). Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan. Nuha Medika.
Utomo, T.,; Wahyuni, D.,; dan Hariyadi, S., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap pemahaman Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Sumbermalang Kabupaten Situbondo.Jurnal Edukasi UNEJ 1(1): 5-9.
Walgito Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta; Penerbit Andi
Wijayanti Yuni. (2008). Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Hygiene Perorangan dengan Penyakit Skabies di Desa Genting Kec. Jambu Kab. Semarang tahun 2006. Diunduh dari http://eprints.undip.ac.id/32881/1/Btari_Sekar.pdf. Pada tanggal 18 Oktober 2018.