Pijat Oksitosin pada Ibu Postpartum Primipara terhadap Produksi ASI dan Kadar Hormon Oksitosin

Authors

  • Nove Lestari STIKES Karya Husada Kediri

DOI:

https://doi.org/10.26699/jnk.v4i2.ART.p120-124

Keywords:

Pijat Oksitosin, Produksi ASI, Kadar Oksitosin dan Postpartum

Abstract

Produksi ASI yang kurang akan mengganggu proses menyusui, yang menjadi salah satu faktor penyebab ibu tidak menyusui secara eksklusif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI dan kadar hormon oksitosin ibu post partum. Desain pada penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu post partum primipara masa laktasi 4-11 hari di wilayah kerja Puskesmas bendo. Sebanyak 16 responden dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok pembanding. Teknik pengambilan ampel menggunakan Probability Sampling tipe Simple Random Sampling. Terdapat variabel independen (pijat oksitosin) dan variabel dependen (produksi ASI dan kadar hormon oksitosin). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara dan lembar observasi kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Mann-Whitney test didapatkan nilai U sebesar 8.000 dengan p-value = 0.003 p-value tersebut dibandingkan α = 0.05 maka p-value<α,sehingga disimpulkan bahwa H0ditolak atau ada perbedaan produksi ASI dan kadar hormon oksitosin antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Pijat oksitosin tersebut direkomendasikan kepada perawat untuk mengaplikasikan selain perawatan payudara untuk meningkatkan produksi ASI ibu post partum yang memiliki produksi ASI kurang.

References

Astutik, R.2014. Payudara dan Laktasi. Jakarta: Salemba Medika.

Arikunto, S 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta

Ayers, JF 2000, 'The use alternative therapies in the support of breastfeeding', Journal Human Lactation, no. 16, hal 52-56

A.Wijayanti & Peter Anugrah,Penerjemah, Jakarta; EGC Cunningham,F.G, McDonald, P.C.Grant, N.F 2006. Obstetri Williams . Edisi 21.Volume 1.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Bahiyatun S, 2009, Buku Ajar Kebidanan, Asuhan Nifas Normal, Jakarta, EGC hal 2-

Biancuzzo, M 2003, Breastfeeding the newborn: Clinical strategies for nurses, Mosby, St.Louis.

Blair, T. (2003). Suckling of lactation mother, http://www.ncbi. nlm. nih.gov/ entrez/quory.fcgi?db=pubmed&cdm=s earch&itol=pubmedabstract, diperoleh tanggal 1 Juni 2017

Bobak IM, Lowdermilk DL, Jensen MD. 1995. Buku Ajar Keperawatan Maternitas (Maternity Nursing) Edisi 4, Maria A Wijayarti dan Peter Anugerah (penterjemah). 2005. Jakarta: EGC

Cregan, MML, & Hartmann, P 2002, 'Milk prolactin feed volume and duration between feeds in women breastfeeding their full-term infant over a 24 hour period', Exp Physiol, hal 207-214

Downloads

Published

16-10-2017

How to Cite

Lestari, N. (2017). Pijat Oksitosin pada Ibu Postpartum Primipara terhadap Produksi ASI dan Kadar Hormon Oksitosin. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 4(2), 120–124. https://doi.org/10.26699/jnk.v4i2.ART.p120-124

Issue

Section

Article