Efektifitas Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan tentang Hidup Bersih dan Sehat dalam Pencegahan Skabies di Pondok Pesantren Mukhtariyah Syafi'iyah 1 Beji Tuban

Authors

  • Titik Sumiatin Poltekkes Kemenkes Surabaya
  • Binti Yunariyah Poltekkes Kemenkes Surabaya
  • Wahyu Tri Ningsih Poltekkes Kemenkes Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.26699/jnk.v4i1.ART.p023-027

Keywords:

Pengetahuan, Hidup Bersih dan Sehat, Skabies

Abstract

Scabies dikenal di Indonesia sebagai penyakit kulit. Lebih sering dikenal dengan penyakit gudik yaitu penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap saccoptes scabiei. Skabies juga dikenal sebagai penyakit menular yang mendunia dengan estimasi 300 juta kasus setiap tahunnya. Prevalensi ini bervariasi dan fluktuatif setiap waktunya. Prevalensi penyakit skabies di Indonesia adalah sekitar 6-27% dari populasi umum. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perubahan pengetahuan tentang hidup bersih dan sehat santri  setelah diberikan pendidikan kesehatan. Desain penelitian menggunakan Pre Experimental design. Populasinya adalah seluruh santri yang   di pondok pesantren Mukhtariyah Syafi’iyah 1 di Desa Beji, Kec. Jenu Kab. Tuban. Sample ditentukan secara random sampling yaitu 80 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang selanjutnya dianalisis dengan uji statistik Spearman dan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan Pengetahuan Santri pondok pesantren tentang hidup bersih dan sehat dalam mencegah penyakit skabies sebelum diberikan pendidikan kesehatan dan setelah diberikan pendidikan kesehatan mengalami peningkatan. Sesuai hasil uji Analisis menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test pada data pretest dan post-test menghasilkan nilai p=0,000 (<0,05), yang berarti sangat signifikan. Pendidikan kesehatan sangat efektif dalam merubah pengetahuan santri, sehingga sangat disarankan untuk lebih meningkatkan pelaksanaan pendidikan kesehatan di pondok-pondok yang ada di wilayah Kabupaten Tuban.

References

Andayani L. (2007). Perilaku Santri dalam Upaya Pencegahan Penyakit Skabies di Pondok Pesantren Ulumu Qur’an Stabat. Medan

Arikunto. (2006). Manajemen penelitian dan pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. (2003). Prosedur Penelitian Suatu Praktek Edisi V. Jakarta : Rineka Cipta

Aryani R. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. (2010) Jakarta: Salemba Medika.

Bukhart C. Scabies: An Epidemiologic Reassessment. Majalah Kedokteran Indonesia 47 (1). 1997. hal: 117-123.

Catmoki. (2007). Scabies. (Online), (http:/www. catmoki. id/ Scabies, diakses 1 oktober 2007)

Daili, Emmy S.S, dkk. (2005). Penyakit Kulit Yang Umum Di Indonesia. Jakarta Pusat : PT Medikal Multimedia Indonesia

Damandiri.(2000). Pengelompokan Pendapatan Penduduk, (http:/www.damandiri.or.id, diakses 12 juni 2008)

Djuanda, Adhi. (2005). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Fernawan N (2008). Perbedaan Angka Kejadian Skabies Di Kamar Padat Dan Kamar Tidak Padat Di Pondok Pesantren Modern Islam PPMI Assalaam Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Handajani S. Hubungan antara kebersihan diri dengan kejadian skabies di pondok pesantren nihayatul amal waled kabupaten cirebon. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 2007.

Harahap, Marwali. (2008). Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta : PT Gramedia

Mansjoer, Arif. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : FKUI

McCarthy JS, Kemp DJ, Walton SF, Currie BJ. Scabies: More Than Just An Irritation. Postgrad Med J. Jul 2004;80(945):382-7.

Muzakir. (2008). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Skabies pada Pesantren di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2007. Medan.

Ma’rifu. (2005).Faktor Sanitasi Lingkungan yang berperan terhadap Prevalensi penyakit Scabies . Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 2. No 1 (11-18)

Notoadmojo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Notoadmodjo S.( 2011). Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo S. (2012) Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam dan Pariani. (2005). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV. Agung Seto

Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Meetodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Paramita N. (2010.) Tingkat Pengetahuan Santri terhadap Penyakit Skabies di Pondok Pesantren Darularafah Raya. Medan.

Perry dan Potter. (2002). Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC

Riyanto A. (2010) Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Yogjakarta: Nuha Medika

Rohmawati R. (2010). Hubungan antara faktor pengetahuan dan perilaku dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta. Surakarta. Diunduh : URL: http://id.scribd.com/doc/130310770/Skripsi-Skabies.

Sjamsudir, Adam. (1994). Personal Hygiene. Bandung : PT. Gnung Sari

Slamet, Juli Soemirat. (19996). Kesehatan Lingkungan. Bandung : Gajah Mada University Press

Suara Merdeka. (2005). (Online), (http://. Suaramerdeka.co.id, diakses 14 maret 2005)

Sugiyono. (2006). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta

Sungkar. (2000). Jurnal Kesehatan Lingkungan: 11-18

Tarwoto dan Wartonah. (2004). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika

Wawan A, Dewi. (2010) Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika .

Wikipedia. (2005). Mandi dan Pakaian (online), (http:/www..wikipedia.ac.id, diakses 17 Oktober 2007)

Downloads

Published

01-04-2017

How to Cite

Sumiatin, T., Yunariyah, B., & Ningsih, W. T. (2017). Efektifitas Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan tentang Hidup Bersih dan Sehat dalam Pencegahan Skabies di Pondok Pesantren Mukhtariyah Syafi’iyah 1 Beji Tuban. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 4(1), 023–027. https://doi.org/10.26699/jnk.v4i1.ART.p023-027

Issue

Section

Article